STIEPARI Semarang Gelar Cooking Competition dan Foodtography: Kenalkan Mahasiswa pada Kuliner Prancis

Dalam rangka Dies Natalis ke-54, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang mengadakan Cooking Competition dan Foodtography pada Rabu, 30 Oktober 2024. Berkolaborasi dengan Alliance Française (AF) Semarang, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang kuliner serta memperkenalkan budaya kuliner Prancis secara langsung.

Dibuka oleh Ketua STIEPARI, Haniek Listyorini, SE., MBA., acara ini menghadirkan mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu DIII Perhotelan, S1 Manajemen Perhotelan, dan S1 Pariwisata. Ketua Program Studi Pariwisata STIEPARI, Julian Andriani Putri, SE., M.Par., menuturkan bahwa kompetisi ini merupakan sarana mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari dalam perkuliahan. “Melalui kompetisi ini, mahasiswa berlatih membuat hidangan khas Prancis, yaitu Chicken Fricassée sebagai hidangan utama dan Mille Crepe sebagai makanan penutup,” ungkapnya.

Direktur Alliance Française Semarang, Kiki Martaty Widjaja, menyatakan bahwa tema kompetisi ini dipilih untuk mendukung program Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, yang menjadikan Oktober sebagai bulan Gastronomi Prancis. “Dengan merujuk pada bulan Gastronomi, kami berharap mahasiswa bisa lebih memahami masakan Prancis secara mendalam dan memiliki kesempatan untuk menerapkan keterampilan tersebut di industri pariwisata,” ujarnya.

Antusiasme Mahasiswa dan Kesempatan Magang Internasional

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari mahasiswa yang sangat antusias mengikuti kompetisi ini. Terdapat sepuluh tim yang berkompetisi dalam cooking competition dan tujuh tim dalam lomba foodtography, di mana setiap tim terdiri dari dua orang. Dalam lomba memasak, mahasiswa diuji kemampuannya dalam mengolah bahan, memasak, hingga menyajikan hidangan di atas piring dengan menarik sesuai standar kuliner Prancis. Sedangkan peserta foodtography ditantang untuk mengambil foto yang indah dari hidangan dan proses memasaknya.

Triyogo Pamungkas dan Hanif Kasyfillah, mahasiswa DIII Perhotelan yang mengikuti kompetisi memasak, mengaku sangat senang mendapat pengalaman baru dalam memasak hidangan Prancis. “Ini pertama kalinya kami mencoba plating ala Prancis yang menekankan pada presentasi yang menarik. Pengalaman ini sangat berharga untuk persiapan karier kami di industri kuliner,” ujar mereka.

Di sisi lain, peserta foodtography seperti Ahmad Nasirudin dan Rizal Nikko, merasa tertantang dalam mengambil gambar yang estetik dari berbagai sudut. “Kami harus mampu menangkap keindahan hidangan dan proses memasaknya dengan cara yang menarik, ini memberikan pelajaran penting bagi kami dalam bidang dokumentasi kuliner,” kata Ahmad.

 

Peluang Magang di Prancis untuk Mahasiswa STIEPARI

Salah satu daya tarik utama dari kegiatan ini adalah peluang magang di Prancis yang ditawarkan oleh Kedutaan Besar Prancis. Kiki Martaty Widjaja dari AF Semarang menjelaskan bahwa program magang tersebut terbuka bagi mahasiswa yang mampu berbahasa Prancis. “Kami membuka pelatihan bahasa Prancis bagi mahasiswa STIEPARI agar mereka dapat mengikuti program magang yang mulai tersedia tahun depan,” jelas Kiki.

Mahasiswa yang berhasil menunjukkan keterampilan memasak dan fotografi diharapkan dapat memanfaatkan program magang ini untuk mendapatkan pengalaman langsung di industri perhotelan dan pariwisata di Prancis. Bagi STIEPARI, kesempatan magang ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mahasiswa tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang budaya dan standar kuliner internasional.

Membangun Kolaborasi Global dalam Pendidikan dan Budaya

Acara Cooking Competition dan Foodtography ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara STIEPARI dan Alliance Française Semarang, yang berfokus pada pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam bidang sosial budaya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mempelajari budaya Prancis, terutama di bidang kuliner, sekaligus mempersiapkan mereka untuk bersaing di pasar global.

“Acara ini tidak hanya mengenalkan budaya kuliner Prancis tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa. Dengan persiapan yang matang, mereka dapat bersaing dalam industri pariwisata internasional yang semakin dinamis,” tutup Julian Andriani.

Melalui kegiatan ini, STIEPARI berhasil menggabungkan unsur pendidikan dan budaya dalam perayaan Dies Natalis yang berkesan, serta memotivasi mahasiswa untuk terus berkembang dan terbuka terhadap peluang global. humas

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top