PkM 2025 Kolaborasi STIEPARI Semarang dan FPP Undip Dorong Inovasi Perempuan Desa Wisata Lerep melalui Green Economy

Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang kembali menjadi sorotan positif melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diinisiasi oleh STIEPARI Semarang berkolaborasi dengan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro Semarang pada Juli hingga September 2025. Program ini didedikasikan untuk memperkuat keberdayaan perempuan desa melalui inovasi ekonomi kreatif berbasis green economy, dengan fokus pada pengolahan potensi lokal berupa pepaya. 

Puncak kegiatan ditandai dengan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Internal PkM TA 2025 yang digelar pada 20 September 2025. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim PkM yang dipimpin oleh Dr. Apri Kuntariningsih, S.IP., M.Si., dengan anggota Ir. Joko Mariyono, M.P., Ph.D., dan Drs. Mengku Marhendi, M.Par., serta perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Hasil dan Pokdarwis Rukun Santosa. Kegiatan pengabdian ini juga didukung oleh 4 Orang mahasiswa program studi S-1 Pariwisata Konsentrasi Destinasi Pariwisata STIEPARI Semarang (Rizal Nikko Saputra, Melvannisa Zahra Paramitha, Elia Nicholas, dan Raffi Damar R).

Hasil evaluasi menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kapasitas dan keterampilan perempuan desa. Sebanyak 30 peserta pelatihan tidak hanya memahami konsep green economy, tetapi juga mampu mengaplikasikannya ke dalam produk kuliner inovatif berbasis pepaya. Salah satu produk unggulan yang lahir dari kegiatan ini adalah pepaya mustofa (stik pepaya balado) yang kini mulai dipasarkan dalam event Desa Wisata Lerep.

Selain itu, terbentuknya Kelompok Wanita Tani Sumber Hasil menjadi langkah strategis yang memperkuat posisi perempuan sebagai penggerak utama ekonomi kreatif desa. Keberadaan kelompok ini membuktikan bahwa perempuan tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor perubahan dalam pembangunan berkelanjutan.

Melalui pendekatan berbasis green economy, Desa Wisata Lerep mampu meneguhkan identitasnya sebagai destinasi pariwisata yang ramah lingkungan sekaligus produktif. Model pemberdayaan ini diharapkan dapat direplikasi oleh desa wisata lain di Indonesia, sehingga prinsip keberlanjutan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Link Dokumentasi Video Kegiatan:

Pendampingan Keberdayaan Perempuan Desa Wisata Lerep melalui Green Economy

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top